5.7.09

Himpitan Hari-Hari 5

; Senyum Beku - Pulang

Aku sudah kembali
Kuharap kau merindukanku
Meski dengan segala umpatan dan makian
Tapi itulah yang sebenarnya kuharapkan
Bukan sekedar kemolekan tubuhmu
Dan busuk nafas karena arak

Asal kau tahu...
Sesungguhnya aku tak bisa jauh darimu
Tiap kali kucoba untuk lari
Selalu saja langkahku akan kembali padamu
Aku tak menyesalinya...
Sebab mungkin ini takdir
(atau mungkin kutukan)
Asal kita percaya itu sudah cukup
Kuharap kau juga setuju denganku

Lupakan saja kisah kemarin
Mari kita coba melukis matahari
Agar dapat menghangatkan senyummu yang beku
Tak perlu berharap lagi datangnya rembulan
Karena rembulan itu sudah direbut mimpi anak-anak kecil

Lalu bagaimana dengan himpitan hari-hari itu...???
Apa kau juga masih memikirkannya...?
Bagiku sudah larut bersama keringat yang tumpah saat aku mengejarmu
Tapi apapun yang kau rasakan
Aku selalu bersedia untuk berbagi rasa
Setidaknya aku masih punya air mata...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apapun yang kalian katakan akan sangat berarti bagiku