23.3.12

.......................................................

jejak kemarin masih membekas
terukir rapi pada pelataran jiwa yang kini seolah meradang
masih seperti dulu apa yang kupandang
pada kesunyian sukma yang kini entah kapan akan kembali berdendang
aku terus berharap lelah tak kan pernah datang
hingga kau kembali oleskan warna pada kanvas hidupku

semoga kau tak sirna asa
aku masih yakin bahwa benih itu masih ada
aku pun yakin kau tahu itu
sesakit apapun kini yang telah kurasa
bukan penyesalan yang akan datang pada sentuhan
masih terus melintas saat kita melayang bersama
tubuhmu dan tubuhku menyatu tersiram peluh dan tawa
ketika itu aku merasa kita memang ditakdirkan menyatu

semoga segala jejak itu pun masih tetap terukir pula pada sudut hatimu
meski mulai kabur karena kebodohanku
tapi aku akan terus mencoba mengukirnya kembali
hingga tak satu pun keindahan dunia mampu melampuinya
aku berharap kau masih mau membukakan pintu untukku
dan ijinkan aku untuk membasuh segala luka
meski harus kurasa pula luka yang sama
aku tak menolak untuk itu...
sebab telah kusandarkan segalanya padamu
aku pun rela gantikan segala sakit yang kau rasa
bahkan jika harus serahkan nyawa sekalipun



0502'12





















16.3.12

Pada Bara Dalam Beku

Menyelami kembali beku ini
Seolah melempar jauh segala angan menembus ruang
Apa yang sedang kau pikirkan sekarang
Mungkinkah kau sedang menjaring gemintang
Seperti yang biasa kita lakukan
Sebab disini tak ada rembulan
Entah sembunyi di mimpi siapa

Setiap kata yang hendak kuucap selalu saja tertahan desau nafas yang seolah tak sisa asa
Mengharap tak henti kau membasuh sisi ruang renjana yang kini semakin mengering
Meski hanya bayang
Tak lelah langkah untuk selalu mengejarmu
Dan segera duduk di sisimu
Kita akan bercerita tentang batubatu dan jejakjejak
Aku yakin kita akan meraih mimpi itu
Selama kita tetap pada jalan yang sama
Dan aku masih..
Akankah kau?

Prumasan, 2502'12