30.4.15

wajahwajah

Ya.. aku benar tak mampu berkatakata
Saat wajahwajah di depanku tergambar
Ada tatap mata, ada imaji
Ada harapan pun rintihan

Ya.. aku tak juga tak mampu sepenuhnya mengerti
Pada rautraut terpampang itu
Ada guratan, ada senyuman
Ada tangisan pun impian

Wajahwajah seribu makna
Aku hanya mampu melukis melalui cahaya
Tanpa mampu menangkap apa yang terucap
Melalui sorot mata






24.4.15

Kau Masih Setia Melukis Senyum

Sayup mulai kau lantun nadanada
Pada ujung malam yang kian pekat ini
Sekedar ingatkan aku bahwa telah lama kutersesat
Pada jalan fana pintupintu tak habishabis selalu jeratkan angan
"Syairmu telah lumpuh" kau bilang padaku
Entahlah pun aku tak juga temukan kembali
Amarah dari gelisah harihari

Kau sodorkan pena dan kertas seraya tersenyum
Namun hampa jiwa lumpuhkan sendisendi untuk menyambutnya
Entah aku memang benar tersesat
Atau ini sekedar ilusi dari semakin rumitnya putaran bumi
Kau pun tetap setia duduk di depanku
Sambil tebarkan isyarat akan ribuan makna
Yang seharusnya mampu kurangkai
Dalam untaian katakata seperti yang biasa
Aku tetap terpaku
Dan kau masih setia melukis senyuman