28.8.09

Ronta

Lelah mentari merapat pada garis senja
Membangun merah pada sudut hari
Debur ombak dan cericit camar meningkahi laju sampan nelayan
Untuk merengkuh segala mimpi pada luas samudra

Kau...
Yang sejak dulu tak pernah keluh pada diam
Kini mulai meronta pada rangket nasib
Memaksa sampanmu terombangambing
Meski langit masih terjebak pada cerah musim

Kau teriak, kau melawan
Mencoba melempar segala asa dari rekat jejakmu
Melajukan sampan pada pulau tak berarah
Hingga karang menghempaskan segala amarah
Kau terlempar melompati takdir yang takkan tertulis
Dan aku...
Terpaksa melepas baju zirahku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apapun yang kalian katakan akan sangat berarti bagiku