5.2.10

Percintaan Kosong

Kubaca ribuan kalimat dalam kertas kosong
Seperti inilah katakata menari menyayat kupukupu
Menjelma harihari tak terhitung
Dalam rintihan dan tangisan patahpatah

Altaraltar masih bersisa harum dupa
Mantramantra masih melekat pada tongkat pendeta
Dan khotbahkhotbah mereka masih terngiang oleh bumi
Tapi aku sendiri telah lenyap bercinta dengan kekosongan
Menapaki nikmat senggama
"Kita telah berkhianat pada zaman"

Bau anyir keringat percintaan pada ranjang peradaban
Telah hilang tertiup angin perubahan
Bilurbilur kenikmatan telah hanyut terbawa jala waktu
Dan tendatenda peziarah telah senyap ditinggalkan
Tapi aku masih di sini mendekap kekosongan

4 komentar:

  1. hems...ternyata bukan cuma goyang yang patah-patah
    :D mampir di blog q juga yah...

    BalasHapus
  2. kosong????
    hemm... suatu saat pazti akan terisi kok...

    nice poem kag...
    bahasanya indah...
    terlalu tinggi buat ina hihihihihi

    BalasHapus
  3. di isi atuh kalo kosong biar ga hampa ^__^

    BalasHapus
  4. @Sugank : haha bisa aja... Oke... aku pasti mampir :)
    @Ina : Thanks... kalo tinggi naek pake tangga... hehe
    @Ria : Ya... masih selalu berusaha... thanks...

    BalasHapus

Apapun yang kalian katakan akan sangat berarti bagiku