(pada dinginnya pagi)
Untuk ke sekian kalinya kukirimkan puisi untukmu
Tapi kali ini kusertakan jasadku yang membeku
Sebab dulu dan kini...
Selalu sebongkah es kau balaskan padaku
Mengutuk hari-hari...
Karena kecurangannya memanjakan kencing di ujung pagi
Kemeritik bara rokok memecah keheningan ruang
Anganku memburu sisa-sisa pembantaian
Di dasar lubang klosed...
Pelan dan sayup alunan "Paint the Sky With Stars" milik Enya membangkitkan kecemburuan pada sesosok perempuan
Perempuan itu...
Dia yang biasa menampar imajinasiku dengan lukisan bintang-bintangnya...
Selalu mencuri anganku untuk diasingkan di ujung bukit
"Lihatlah bintang-bintang itu...!!" teriaknya
Sebuah catatan kaki di pagi hari
Ternyata cukup menyesatkan arah mimpiku
Hingga di batas angan tiba-tiba...
Tiit-tiit tiit-tiit.... Seseorang mengirim SMS...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apapun yang kalian katakan akan sangat berarti bagiku