14.4.10

Membaca Sisa hujan

Jika memang tak ada yang perlu dilukiskan lagi
Maka aku akan duduk di sudut sunyi melihatmu tertawa
Setidaknya kita sudah selesai menuliskan sajak untuk menutup kisah
Dan hujan telah sepi tinggalkan musim
Menyisakan setitik harap di atas dedaun hijau
Aku puas telah membuatmu menikmati harihari

Tak perlu lagi kau hitung langkahlangkah
Sebab aku tak akan mengikuti bayangmu lagi
Kurasa Aku tak kecewa, dan aku tau kau pasti juga
Mengingat kini pandang dan gerbang kita berbeda
Kau lebih suka dikepung gelak dan sanjung
Meski itu sengaja kau beli dengan harga hina
Sedang aku telah sempurna mengayuh sunyi bersama sisa hujan
Menjelang ujung masa
Menjelma sepuhan kilau katakata
Aku lebih baik sendiri
Mengejar matahari yang ingin pulang
Dan merapatkan rasa pada serpihan persahabatan














16 komentar:

  1. maka kau punguti sisa hujan tadi malam
    lalu resahmu hilang pelan-pelan...

    BalasHapus
  2. nice. aku lebih suka suka gerimis daripada hujan :)

    BalasHapus
  3. saya juga suka hujan dan suasana setelah hujan, udara sejuk, bau tanah basah, dan.. bianglala..

    slamat pagi..hve a nice day.. :)

    BalasHapus
  4. jalani hari bersama sisa hujan...
    hmmmm...
    membeli sanjung dng harga hina...
    hmmmm...

    dalem... perpisahan tanpa kekecewaan...

    pagi...
    have a nice day ^^

    BalasHapus
  5. yah, kalo memang tak bisa bersatu, tak ada salahnya bersahabat toh.

    BalasHapus
  6. selalu keren, mengundang inspirasi :)

    BalasHapus
  7. membaca sisa hujan.
    dari judulnya aja udah kebayang rasa damainya membaca tulisan mu yang selalu mengundang decak kagum.
    Like it so much...!!!

    BalasHapus
  8. waktu8 liat judulnya di "link list" ku jadi penasaran main kemari

    ternyata puisinya begitu dalam dan lembut mengiris......

    duh.... mas...

    BalasHapus
  9. terima kasih semuanya... sepertinya akhir-akhir ini saya sedang mati ide... banyak kesibukan lain yang menyita waktu... meski begitu tetap akan saya sempatkan buat blogging... lega rasanya tulisan saya masih ada yang mau menikmati dan mengapresiasi... :)

    BalasHapus
  10. biasanya seger udaranya kalo abis ujan hihihihi

    BalasHapus
  11. Kenapa kak?
    Putus yak?

    BalasHapus
  12. ku hembus udara segar yang membekas disisa hujan..
    Sembari nikmati sedapnya secangkir kopi dalam genggaman..
    Ahh.. begitu indahnya jalani hari seperti ini..
    Tinggalkan beban yang bergayut dipundak dan biarkan dia pergi..

    BalasHapus
  13. hujan adalah sumber inspirasi yang tak berujung.... hehehehhe

    BalasHapus
  14. hujan dan hujan..

    btw blog agan dah sy follow, follow balik yahh...

    BalasHapus
  15. begitu seduh puisimu kawan,,,
    jd terharu...
    dan pungutilah rintiknya yg turun,,

    kemana ja, pa kabarmu sobat..?

    BalasHapus

Apapun yang kalian katakan akan sangat berarti bagiku