Terlanjur tak berasa pula pedih ini menyapa senyuman pucat itu
Bayanganmu kini semakin kabur dalam derai rintik sore tadi
Tak dapat kubaca langkahmu menarikan puisiku dulu
Aku semakin kehilangan katakata untuk membuatmu menulis cerita hujan
Hanya suarasuara... Mereka menjerat siluet senja emas agar tak lekas datang
Meski tak lagi deras menghujam perbincangan kita
Kau tetap saja mengira kita tak akan sanggup menembus basah
Seakan sisa hujan masih kejam tebarkan tangisan harapan
Tapi aku tetap akan membacanya
Meski terbata, aku masih punya sedikit asa untuk melukis cahaya
Aku mohon kau tetap bersedia untuk menunggu makna yang kucoba ungkapkan
Sendiri bukan alasan untuk membakar kesempatan itu
Dan kuharap kau bisa menikmati titiktitik sisa hujan ini
Photograph by : Me
14.5.10
6.5.10
Senja Itu Aku ....
Kuharap kau masih ada di ujung jalan itu
Menungguku mengusap dahimu dengan senyuman jingga
Meski telah lama tak kunjung harap jemari tertatih
Aku selalu mencoba menulis puisi untukmu
Sekedar pelepas dahaga setelah kian lama perjalanan kita menipu waktu
Senja itu aku ...
Tak banyak pula harapan tersisa di ujung baju lusuh ini
Aku mengerti jika langit tak kunjung pekat
Hanya letupan melodi patahpatah
Semakin mencekat nafas kita untuk sempurnakan peluh
Maaf kali ini aku tak sanggup berjanji
Aku pun tak juga berharap kau akan mengingat bayangan itu
Semoga tak ada kekecewaan menyertai langkah kita selanjutnya
Menungguku mengusap dahimu dengan senyuman jingga
Meski telah lama tak kunjung harap jemari tertatih
Aku selalu mencoba menulis puisi untukmu
Sekedar pelepas dahaga setelah kian lama perjalanan kita menipu waktu
Senja itu aku ...
Tak banyak pula harapan tersisa di ujung baju lusuh ini
Aku mengerti jika langit tak kunjung pekat
Hanya letupan melodi patahpatah
Semakin mencekat nafas kita untuk sempurnakan peluh
Maaf kali ini aku tak sanggup berjanji
Aku pun tak juga berharap kau akan mengingat bayangan itu
Semoga tak ada kekecewaan menyertai langkah kita selanjutnya
Langganan:
Postingan (Atom)